Mbak Ita Kembali Ingatkan ASN Jaga Netralitas Jelang Pilwakot Semarang

oleh
netralitas ASN Pemkot Semarang
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu kembali ingatkan soal netralitas ASN di masa kampanye Pilwakot sekarang. (Foto: Dok)

SemarangINFOPlus. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu kembali mengingatkan ASN agar menjunjung netralitas di masa kampanye Pilwakot Semarang seperti sekarang.

Warning ini disampaikan Mbak Ita, sapaan wali kota menindaklanjuti temuan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang terkait dugaan pelanggaran netralitas ASN.

“Makanya saya selalu mengingatkan, sudah berkali-kali, kami sudah membuat edaran (terkait netralitas ASN), waktu Pilpres waktu kemarin juga. Pokoknya kalau seperti sekarang ini harus libur main medsos,” katanya usai Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan PNS Pemkot Semarang, Rabu (23/10).

Menurut Mbak Ita, meskipun sudah mengeluarkan surat edaran dan terus mengimbau jajaran ASN di lingkungan Pemkot Semarang untuk menjaga netralitas, semua kembali pada kesadaran masing-masing individu.

INFO lain :  Bawaslu RI Puji Kinerja Bawaslu Kota Semarang Awasi Tahapan Pemilu

Sebab tidak mungkin baginya untuk mengecek satu per satu mengingat ada sekitar 17 ribu ASN dan nonASN di lingkungan Pemkot Semarang.

“Konsekuensi hal yang kecil bisa jadi besar. Saya minta pada teman-teman untuk menyadari hal seperti itu. Apalagi kalau sudah ada jejak digital karena sekarang ini mudah sekali ketahuan. Nah yang saya ingatkan seperti itu,” tegasnya.

Ditambahkan, seorang ASN berhak mendukung dan bebas memilih calon pimpinan daerah. Hanya saja, seharusnya tidak ditunjukkan atau diperlihatkan karena hal tersebut menyangkut profesionalisme dan keberlangsungan karir ke depannya.

INFO lain :  Balap Sepeda Fixie, Pemkot Semarang Wadahi Kreativitas Anak Muda

Apalagi sebelumnya sudah ada kasus pemberhentian pegawai karena terbukti tidak netral. Jangan sampai hal yang sama terjadi di jajaran Pemkot Semarang.

“Kalau seperti ini yang masa depannya (bisa terancam) mereka, bukan saya. Kan nanti ada hukuman. Ada yang bahkan waktu yang lalu Pilpres itu nonASN apa PPPK diberhentikan. Ini kan konsekuensi ke diri mereka masing-masing,” pungkas Mbak Ita.

Sementara, Wali Kota Semarang melantik dan mengambil sumpah/janji 19 pejabat struktural di lingkungan Pemkot Semarang. Lima di antaranya merupakan jabatan kepala dinas hasil seleksi terbuka jabatan tinggi pratama yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.

INFO lain :  Bikin Bangga, Mahasiswa Undip Sukses Kenalkan Budaya Indonesia di Ceko

Mereka yang dilantik adalah Arwita Mawarti sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Bagus Irawan sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida), Kusnandir sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Margaritha Mita Dewi Sopa sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkop UMKM), serta Shoti’ah sebagai Kepala Dinas Pertanian (Dispertan). Sedangkan, 14 lainnya merupakan pejabat eselon 3 dan 4.  []