Semarang – INFOPlus. Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY luncurkan layanan elektronik sertifikasi tanah di 29 Kantor Pertanahan di Jateng.
Peluncuran layanan sertifikasi tanah berbasis elektronik oleh AHY dilakukan di Gedung Grhadika Bakti Praja, kompleks Gubernuran, Kota Semarang, Jumat, (12/7). Bersamaan dengan itu, diserahkan pula sertifikat tanah elektronik kepada masyarakat pemohon.
Menteri ATR/BPN AHY menuturkan, dengan peresmian implementasi sertifikat tanah elektronik di 29 BPN ini menjadikan seluruh Kantor Pertanahan di Jateng sudah menerapkan layanan e-sertifikat. Sebelumnya, baru ada 6 Kantor Pertanahan yang mengimplementasikan layanan elektronik sertifikasi tanah.
“Kami ingin menjadikan pelayanan pertanahan di Jateng semakin baik,” ujar dia.
Menurutnya, lewat digitalisasi, pelayanan pertanahan akan semakin cepat, efisiensi dan transparan. Hal demikian mencegah terjadinya praktik-praktik tidak baik dan merugikan masyarakat maupun negara.
Terkait keamanan data sertifikat tanah elektronik, AHY menegaskan serangan siber ke PDN beberapa waktu lalu tidak berdampak pada data di Kementerian ATR/BPN. Karena data di pihaknya belum terintegrasi ke PDN.
“Kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi kami. Karena semua sistem yang sifatnya digital memiliki kerentanan dari serangan siber,” ujar AHY.
Guna mengantisipasi aksi hacker, AHY menyatakan Kementerian ATR/BPN akan meningkatkan keamanan siber. Langkah memperkuat sistem terus dilakukan. Selain itu evaluasi dan update sistem menjadi hal wajib.
“Karena kejahatan dunia maya terus berkembang, jadi back up data secara berkala akan terus kami lakukan,” tuturnya.
Ditambahkan, target Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap (PTSL) secara nasional hingga akhir 2024 mencapai 126 juta bidang tanah. Hal tersebut juga telah ditekankan oleh Presiden Joko Widodo agar Kementerian ATR/BPN mencapai target dan tuntas pada 2025.
Meskipun dalam perjalanannya ada penambahan, AHY optimis bisa menuntaskan target yang sudah ditentukan sejak tahun 2017 silam. Hingga kini target tersebut sudah terealisasi 114 juta bidang tanah atau 90 persen lebih.
“Tiga bulan ke depan kami harap bisa merampungkan target tersebut. Kami terus kerja hingga akhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo sembari mempersiapkan landasan baru yang kokoh untuk kepemimpinan presiden yang baru,” pungkas AHY. (Mh)