Ricuh Sepak Bola Piala Bupati Semarang, Ini Penjelasan Polisi

oleh
ricuh sepak bola piala bupati semarang
Pertandingan final sepak bola Piala Bupati Semarang berujung ricuh, Minggu (2/6). (Foto: Ist)

UngaranINFOPlus. Ramai pemberitaan kericuhan pertandingan sepak bola tarkam Piala Bupati Semarang di Tengaran, Kabupaten Semarang, Polisi memberikan penjelasan peristiwa yang terjadi pada Minggu (2/6) tersebut

Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra melalui Kasi Humas Polres Semarang AKP Pri Handayani menyampaikan, bahwa kejadian tersebut terjadi di lapangan sepak bola Pule Desa Bener, Kecamatan Tengaran, saat pertandingan Bener Bersatu Cup 3, memperebutkan Piala Bupati Semarang.

“Beberapa media yang sudah menghubungi kami sudah kami jelaskan bahwa kejadian benar terjadi, di mana pertandingan partai final antara Ar Raffi Kecamatan Ampel, Boyolali melawan Putra Bakti FC Patemon Kecamatan Tengaran,” beber dia, Selasa (4/6).

INFO lain :  Usai Jatuh 3 Kali, Kini Rossi Positif Corona

Dalam laga yang dihadiri langsung Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Polres Semarang sudah melakukan pengamanan. Termasuk mengamanakan dua wasit yang dikejar pemain.

“Kejadian dipicu ketidakpuasan pemain Putra Bakti terhadap kepemimpinan wasit Hadi Suroso, dan personel yang berjaga berhasil mengamankan wasit keluar dari lapangan,” ujarnya.

INFO lain :  Konsep Rumah Atsiri di Tawangmangu jadi Destinasi Wisata Kesehatan Indonesia

“Selanjutnya pertandingan sempat terhenti dan dilanjutkan dengan mengganti wasit kedua, Ridwan Prayitno, Namun di menit terakhir pertandingan terjadi lagi kericuhan dikarenakan pemain Putra Bakti FC tidak puas akan keputusan wasit Ridwan yang memberikan hadiah pinalti kepada tim Ar Raffi, di mana saat itu Putra Bakti FC sudah unggul 1-0.” beber Pri Handayani.

Melihat situasi ricuh yang terjadi, polisi dibantu TNI membawa wasit keluar lapangan. Dua wasit langsung dievakuasi ke RST dr Asmir Salatiga untuk mendapatkan pengobatan.

INFO lain :  Selain Bonus, Peraih medali Asian Games Asal Japara Ditawari Jadi ASN

“Atas petunjuk Bapak Bupati Semarang, pertandingan dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan,” ujar dia.

Atas kericuhan berujung pengeroyokan dan pemukulan, para korban sudah melakukan laporan ke Polsek Tengaran.

“Saat ini pengaduan sudah diterima pihak Polsek Tengaran, dan atas petunjuk Bapak Kapolres Semarang aduan tersebut telah diambilalih Satuan Reskrim Polres Semarang,” imbuh Pri Handayani. (Mh) []