Penjual Siomai di Semarang Curi 675 Celana Dalam Wanita, Demi Puaskan Hasrat Seksual

oleh
Seorang penjual siomai di Kota Semarang diringkus polisi lantaran mencuri ratusan celana dalam wanita.
Tersangka pencurian celana dalam wanita dan barang bukti diamankan petugas Polsek Banyumanik, Semarang. (Foto: Gus Djoyo)

Semarang – INFOPlus. Penjual siomai di Kota Semarang diringkus polisi lantaran mencuri ratusan celana dalam wanita. Aksi nekat pelaku didorong keinginan memuaskan hasrat seksualnya.

Tersangka diketahui berindentitas Jeri (32), warga Bandung yang indekos di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Diamankan polisi usai tepergok warga mencuri celana dalam milik penghuni kos di kawasan Sumurboto, Banyumanik, Jumat (3/4) dini hari.

“Sekitar pukul 01.50 WIB, pelaku naik pagar dan mengambil CD sebanyak 3 pcs. Setelah beraksi pelaku keluar dan diluar sudah ada warga yang mengamankan. Jadi gerak gerik pelaku diawasi karena warga sekitar banyak sekali yang kehilangan celana dalam,” tutur Kapolsek Banyumanik, Kompol Ali Santoso, Sabtu (4/5).

Rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian memperkuat aksi tersangka. Ia terekam tengah mencuri celana dalam wanita yang tengah dijemur di pekarangan rumah warga.

Dari hasil pemeriksaan, Jeri sudah mencuri celana dalam sejak 2022. Selama dua tahun itu sasarannya acak dan berhasil mengumpulkan 675 celana dalam. Barang bukti celana dalam ditemukan polisi di kamar kosnya tak jauh dari lokasi pencurian

“Dalam kurun waktu sekitar dua tahun itu, lokasinya berbeda-beda tapi di sekitaran lokasi (tertangkap warga),” ujar dia.

Saat ini Jeri dan barang bukti sudah diamankan di Polsek Banyumanik untuk proses lebih lanjut. Atas perbuatannya, ia dijerat pasal 362 KUHP ancaman 5 tahun penjara.

“Kami upayakan RJ (restorative justice) karena pelaku seperti mengalami gangguan jiwa. Tapi kita kenakan wajib lapor,” imbuhnya.

Sementara itu, Jeri mengaku mencuri celana dalam wanita bukan tanpa alasan. Celana dalam dijadikan sarana untuk memuaskan hasrat seksualnya mengingat dia tak punya cukup uang untuk ‘jajan’.

“Awalnya pingin open BO tapi tidak punya uang. Lalu ketika saya jualan, melihat celana dalam dijemur, spontan saya ambil untuk memuaskan hasrat,” ujar dia. (Ags/Mw)