Solo – Enam Barongsai meramaikan perayaan Cap Go Meh di Kota Solo, Jawa Tengah yang pada tahun ini diselenggarakan secara sederhana akibat pandemi COVID-19.
Pada penyelenggaraan perayaan di Pendhapi Gedhe Surakarta, Selasa (15/2/2022) petang hanya mengundang tidak lebih dari 180 orang.
Ketua Panitia Imlek Bersama 2022 Surakarta Sumartono Hadinoto mengatakan, aturan pembatasan sesuai protokol kesehatan dilakukan pada pelaksanaan perayaan tersebut.
“Kami koordinasi dengan Pemkot Surakarta, tamu hanya 30 meja. Satu meja enam orang. Jadi nanti ada sekitar 178 orang,” katanya.
Selain itu, dikatakannya, untuk tamu yang masuk harus menggunakan aplikasi Peduli Lindungi, cek suhu tubuh, dan mengenakan masker.
“Acaranya juga kami batasi hanya 1,5 jam,” katanya.
Ia mengatakan pada penyelenggaraan kali ini berbeda dengan rencana awal.
Menurut dia, awalnya Cap Go Meh akan diselenggarakan dengan melibatkan sepuluh Lion yang ditempatkan di lima titik di sekitar Balai Kota Surakarta.
“Lima titik ini sebetulnya semua menuju Solo, jadi pertunjukan tolak bala dulu. Baru kemudian laporan ke Wali Kota Surakarta. Namun situasi tidak memungkinkan, untuk Barongsai malam ini juga hanya tampil 20 menit,” katanya.
Sementara itu, dikatakannya, usai penyelenggaraan Cap Go Meh yang menjadi penutup rangkaian kegiatan Imlek, sekitar 1.000 lampion yang terpasang mulai dari Halaman Balai Kota Surakarta hingga Tugu Pemandengan langsung dilepas.
“Tidak jadi dipasang sampai akhir bulan, kami tidak mau ada risiko klaster (penyebaran COVID-19). Jadi ini langsung dilepasi,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan perayaan Imlek tahun ini diselenggarakan jauh lebih sederhana dibandingkan pada tahun-tahun sebelum datangnya pandemi COVID-19.
“Dulu sepanjang Gladak kan ada semua (lampion). Ini hanya sedikit dan dimatikan,” katanya.
Terkait dengan perayaan Imlek tersebut, ia berharap agar membawa berkah bagi Kota Solo.
“Harapannya pandemi juga segera berakhir,” katanya.
Sumber Antara
