Gemasaba Harus Amalkan Ajaran Gus Dur

oleh
oleh
Ketua Gemasaba Jateng Jahirin Arumbusmend (dua dari kanan) bersama ketua DPW PKB Jateng KH M Yusuf Chudlori di sela-sela pelantikan.
Ketua Gemasaba Jateng Jahirin Arumbusmend (dua dari kanan) bersama ketua DPW PKB Jateng KH M Yusuf Chudlori di sela-sela pelantikan.

SEMARANG – Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) harus mampu menjalankan nilai-nilai politik yang telah diajarkan almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Pesan itu disampaikan Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah KH M Yusuf Chudlori, dalam pelantikan pengurus Gemasaba Jateng, di Semarang, Rabu (30/12).

“Gus Dur itu spirit bagi kita, bagi kaum muda, dan PKB. Apalagi, pelantikan Gemasaba Jateng ini tanggalnya sama dengan saat Gus Dur wafat, meninggalkan kita semua,” ujarnya.

Gus Yusuf panggilan akrabnya menambahkan, Gus Dur merupakan sosok pendekar demokrasi, pengusung pluralis yang berjiwa humanis.

“Sikap-sikap Gus Dur ini yang harus terus kita kembangkan, termasuk tentunya Gemasaba,” tegasnya.

Gemasaba, lanjut Gus Yusuf, juga harus menjadi think tank, agar politik dapat berjalan sesuai rule nya.

Gemasaba juga harus menjadi laboratorium politik yang rahmatan lil alamin untuk terus membangun bangsa. “Karena politik saat ini bukan lagi hal yang abstrak,” terangnya.

Atas dasar itu, lanjut Gus Yusuf, Gemasaba harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Gus Yusuf menjelaskan, dalam dunia politik yang berkaitan dengan kekuasaan, maka ada satu hal yang tidak boleh ditinggalkan, yakni ilmu. “Hal lain yang harus dijalankan, tentunya adalah kaderisasi,” terangnya.

Hadir juga dalam pelantikan itu, Sekretaris DPW PKB Jateng Sukirman, Ketua Fraksi PKB DPRD Jateng Sarif Abdillah, serta Sekjen DPP Gemasaba Adam Ma’rifat.

Adapun pengurus Gemasaba Jateng antara lain, Jahirin Arumbusmend sebagai ketua, Bakti Dilla Nugroho sebagai Sekretaris dan Abdul Ghofar sebagai Bendahara.

Ketua Gemasaba Jateng Jahirin Arumbusmend mengatakan siap memasifkan kaderisasi di 35 kabupaten/kota yang ada di provinsi ini.

“Untuk membangun jaringan maka kaderisasi harus bergerak masif di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah ini,” tegasnya.(mar)