Peringati HBA Ke-59, Kejati Jateng Wayangan di Jalan Pahlawan dengan Lakon Gatotkoco Winisudo

oleh

Semarang – Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) Ke-59 tahun 2019, Kejaksaam Tinggi (Kejati) Jateng kembali menggelar wayangan, Jumat (12/07/2019) malam.

Tahun lalu wayangan digelar di halaman kompleks kantor Kejati. Namun kali ini, pagelaran wayang dengan dalang Ki Bayu Aji Pamungkas dari Solo digelar di Jalan Pahlawan. Lakonnya, Gatotkoco Winisudo. 

Pilihan lakon itu disesuaikan pasca pelantikan Kepala Kejati Jateng baru yang dijabat Yunan Harjaka. Yunan menggantikan Sadiman yang mendapat tugas baru sebagai Sesjambin Kejagung RI.


Kajati Jateng Yunam Harjaka.

Yunan Harjaka saat membuka acara mengatakan pertunjukan sengaja mengangkat lakon Gatotkoco Winisudho.

“Dipilihnya lakon ini mengambarkan figur-figur kesatria. Kita tau ini telah ada penetapan Presiden, juga ada pelantikan saya (Kejati Jateng), dan juga pak Sadiman,” jelasnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Sesjambin Kejagung RI Sadiman, Sekda Jateng Sri Puryono, para Asisten di lingkungan Kejati Jateng dan Kajari se- Jawa Tengah.

Selain pertunjukan seni budaya berupa pagelaran wayang kulit, berbagai kegiatan diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Bhakti Adhyaksa. Di antaranya lomba-lomba, penyuluhan hukum, khitan massal, pengobatan gratis serta kejaksaan bersholawat.

Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-59  mengambil trma “Tingkatkan Pengabdian Demi Kemajuan, Kemuliaan, dan Keutuhan Negeri”.

“Puncaknya pada tanggal 22 Juli kita akan upacara di Lapangan Pancasila Simpang Lima. Kita satukan tekad untuk membangun citra kejaksaan, meningkatkan pengabdian kepada masyarakat sehingga tercipta masyarakat Jawa Tengah yang ayem,” kata dia.

Sekda Jateng  Sri Puryono mengapresiasi penyelenggaraan rangkaian kegiatan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Tengah. 

“Rangkaian acara banyak sekali dan kebanyakan adalah bakti sosial kepada masyarakat. Saya kira itu sesuai dengan tuntutan keadaan. Atas nama Pemprov Jateng saya sampaikan terima kasih karena titik-titik kegiatan bakti sosial adalah tempat yang rawan. Dari 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah, 31 kabupaten mengalami kekeringan. Selain itu, ada pula tes IVA,” kata dia menyampaikan selamat mengemban tugas baru kepada Yunan Harjaka.

Pentas dalang Ki Bayu Aji Pamungkas menjadi hiburan warga, para pencinta seni budaya. Acara dimeriahkan pembagian hadiah kepada penonton. Mereka yang benar menjawab pertanyaan panitia mendapat hadiah, teve, kipas angin dan lainnya.

Penonton juga dibuat terpingkal-pingkal dengan penampilan kocak seniman dagelan Cak Dikin, Gareng dan Eka Suranti asal Kebumen. Ketiganya sukses “mengerjai Yunan, Sadiman dan Sri Puryono saat di atas panggung pagelaran. 

Lakon Gatotkaca Winisudo menceritakan kisah Gatotkaca yang akan diwisuda menjadi Raja Pringgondani. Brojodento, pamannya yang awalnya bersedia ditunjuk menjadi patih, mendadak “mbalela” jelang pelantikan.

“Urup-urup” (provokasi) patih Ngastina, Sengkuni menjadikannya gelap mata dan mbelot. Dibantu pasukan Ngastina, perang Brotoyudo antara keluarga Gatotkoco (Pandowo) dengan Brojodento (Kurowo) pecah. 

Brojodento dan adiknya Brojomusti tewas. Nasi sudah menjadi bubur, kala kedua pamannya itu menyadari kesalahannya. Sukma keduanya akhirnya menyatu di tangan kanan dan kiri Gatotkaca.(far)