Gresik – INFOPlus. Terjadi Kecelakaan maut di Jalan Raya Desa Duduksampeyan, Kabupaten Gresik pada Kamis (10/4/2025) sekitar pukul 05.45 WIB. Insiden ini melibatkan sebuah mobil Isuzu Phanter dengan nopol DK 1157 FCL dan sebuah bus Hino bernomor polisi S 7707 UA. Akibat kejadian ini, tujuh orang dinyatakan meninggal dunia di tempat.
Seperti dinyatakan akun resmi Korlantas polri, kendaraan Isuzu Phanter yang dikemudikan oleh AB (49) warga Dusun Kedungsari, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, melaju dari arah barat ke timur. Sampai di lokasi kejadian, mobil diduga mengalami selip ban sebelah kiri hingga oleng ke kanan melewati markah jalan.
Dalam waktu bersamaan, datang bus Hino dari arah berlawanan. Tabrakan adu banteng tidak terhindarkan. Kondisi mobil Panther ringsek parah di bagian depan. Empat orang penumpang mobil tersebut meninggal di lokasi kejadian.
Mobil Isuzu Phanter tersebut diketahui membawa beberapa penumpang, di antaranya B (66), MA (26), WS (43), dan SU (63). Kelima orang tersebut, termasuk sang sopir dinyatakan meninggal dunia akibat luka parah di bagian kepala.
Selain itu, dua penumpang anak-anak yang turut berada dalam kendaraan juga dilaporkan mengalami kondisi kritis dan masih dalam proses identifikasi.
Sementara itu, pengemudi bus, S (46), dan seorang penumpang bus bernama KA (22), mengalami luka di bagian kaki dan telah dilarikan ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk mendapatkan perawatan medis dan visum.
Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Pol Komarudin menjelaskan seluruh korban meninggal dunia merupakan rombongan dari Kabupaten Tuban. Mereka rencananya mengantar salah satu keluarga menuju ke Bandara Internasional Juanda untuk berangkat umroh.
“Korban meninggal dunia masih di rumah sakit sambil menunggu korban karena korban ini satu keluarga berangkat dari Tuban informasi berangkat dari Tuban yang akan mengantar salah satu anggota keluarganya berangkat Umroh yang direncanakan terbang pada pukul 12 siang hari ini jadi mereka dari Tuban mau ke bandara,” kata Dirlantas Jatim.
Saat ini, pihaknya telah mendatangkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) untuk melakukan olah tempat kejadian perkara guna mencari tahu penyebab terjadinya kecelakaan.
“Tim masih bekerja untuk melihat faktor-faktor tadi termasuk saat ini beberapa keterangan yang kami mintai di antaranya sopir, kernet yang saat ini menjalani perawatan di rumah sakit,” jelasnya. (Ts).