Kendalikan Inflasi di Ramadan, Pemprov Jateng Salurkan Subsidi Harga Pangan

oleh
operasi pasar kendalikan inflasi pangan di ramadan
Pemprov Jateng luncurkan subsidi harga pangan guna kendalikan inflasi di Ramadan. (Foto: Ist)

SemarangINFOPlus. Pemprov Jateng salurkan subsidi harga pangan untuk menstabilkan pasokan dan harga volatile food. Ajang itu diharapkan menjaga daya beli masyarakat, serta mengendalikan inflasi, akibat gejolak harga saat Ramadan.

Kabid Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jateng, Sri Brotorini mengatakan, harga sejumlah komoditas mulai merangkak naik sejak akhir Februari 2025. Tren tersebut, kemudian berlanjut pada Ramadan ini.

Karenanya, sejak akhir Februari itu pula, Dishanpan bersama Perseroda Jateng Agro Berdikari (JTAB), melakukan stabilisasi harga. Rencananya, kegiatan tersebut akan terus berlanjut, hingga mendekati Lebaran.

“Acara ini merupakan upaya pemerintah untuk menjaga stabilisasi harga pangan, utamanya menjelang Idulfitri, yang memang terjadi kenaikan harga,” tuturnya, Kamis (6/3).

INFO lain :  Inflasi di Jateng Jelang Ramadan Terkendali, Segini Angkanya

Brotorini mengatakan, pihaknya selalu memantau pergerakan volatile food. Jika ada kecenderungan kenaikan harga, penyaluran subsidi dilakukan untuk mengendalikan harga, dan menjaga daya beli konsumen.

Selain itu, produk pangan yang disubsidi pun selalu dinamis, berdasarkan gejolak harga di pasaran. Penyaluran sudah dilakukan sejak 24 Februari, dan akan berlangsung sampai 29 Maret 2025. Pada pekan terakhir Februari penyaluran dilakukan di Wonosobo, Kendal, dan Surakarta.

Sementara pada 6-7 Maret 2025, lima daerah disasar untuk mendapatkan subsidi harga konsumen. Di antaranya, Kabupaten Semarang, Pemalang, Purworejo, Kendal, dan Kota Salatiga.

INFO lain :  Semarang Jadi Rujukan TPID Papua Barat dan Papua Barat Daya di Pengendalian Inflasi

Adapun, relisasi penyaluran subsidi harga pangan dari akhir Februari sampai awal Maret adalah 80 ton beras medium, 16 ribu liter minyak goreng, tiga ton bawang putih dan 1,25 ton cabai rawit merah.

Untuk harganya, beras medium dijual Rp11 ribu per kilogram, minyak goreng Rp14 ribu per liter, cabai kemasan 250 gram seharga Rp15 ribu.

Namun, pada agenda kali ini pembelian dibatasi. Tiap satu orang ber-KTP berhak membeli maksimal dua kantong beras ukuran lima kilogram dan dua liter minyak goreng.

INFO lain :  Inflasi Kota Semarang Terkendali

“Besaran subsidi, setiap titik kami menyalurkan 10 ton beras, 2.000 liter minyak, komoditas pendukung berbeda, kali ini cabai. Sehingga setiap titik kami salurkan 125 kilogram, karena harganya kini mencapai Rp100 ribu/kilogram. Untuk itu kami bantu warga membeli cabai dengan harga Rp75 ribu per kilogram,” bebernya.

Ditambahkan, Pemprov Jateng memastikan ketersediaan komoditas pangan seperti beras, minyak goreng, hingga cabai dan bawang putih. Karenanya, warga diharap tenang dan tidak panic buying, meski harga beberapa kebutuhan pangan merangkak naik.