Semarang – INFOPlus. Keberhasilan Pemkot Semarang dalam penanganan stunting mendapat apresiasi dari Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB. Lewat inovasi Sanpiisan, Kota Semarang go internasional.
Wali kota Hevearita Gunaryanti Rahayu menerima secara langsung penghargaan di bidang Inovasi Pelayanan Publik, yakni program inovasi Sayangi Dampingi Ibu Anak Kota Semarang (Sanpiisan) di Incheon, Korea Selatan, Rabu (26/6).
Penghargaan 2024 United Nations Public Service Awards diserahkan oleh Sekjen PBB dan Menteri Dalam Negeri Korea Selatan kepada Mbak Ita, sapaan Wali Kota Semarang. Mbak Ita didampingi Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Kota Semarang M. Abdul Hakam.
“Alhamdulillah, Kota Semarang dapat penghargaan dari United Stations atau Perserikatan Bangsa- bangsa dalam acara UN Public Service Forum 2024,” ujar wali kota perempuan pertama di Kota Semarang ini usai menerima penghargaan.
Mbak Ita menyebut, delegasi dari Indonesia berhasil mendapatkan dua penghargaan. Pertama inovasi Sistem Informasi Data Indeks Kerentanan (SIDIK) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan inovasi Sanpiisan dari Pemerintah Kota Semarang.
“Dari jajaran 13 bendera negara yang hadir di UN Public Service Forum 2024, Indonesia dapat dua penghargaan, yakni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemerintah Kota Semarang. Alhamdulillah Kota Semarang sudah go internasional, tidak kaleng-kaleng penghargaannya langsung dari PBB,” terang dia.
Inovasi program Sanpiisan merupakan program yang dibuat Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk pengentasan stunting dan menekan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) hingga ibu hamil beresiko.
Sanpiisan berisi berbagai layanan dan sub program. Ini merupakan upaya promotif preventif yang dimulai sejak usia remaja dan bagi calon pengantin.
Remaja di Kota Semarang mendapatkan pelayanan promotif preventif yaitu Gen-Hebat (generasi sehat, bugar dan tangguh) melalui program pemberian tablet darah, Posyandu remaja, pelayanan kesehatan ramah remaja, penyuluhan kesehatan reproduksi dan deteksi dini faktor risiko.
Sementara untuk pasangan calon pengantin mendapatkan layanan program Tugu Muda (Calon Pengantin Bugar Produktif Menuju Keluarga Idaman). Setiap pasangan calon pengantin wajib mengikuti edukasi kesehatan reproduksi, KB, perlindungan perempuan dan anak, perkawinan.
Program Tugu Muda kolaborasi Dinas Kesehatan Kota Semarang dengan Kantor KUA, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A), Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (Disdalduk KB) dan TP PKK Kota Semarang.