Usai Diundi, Lapak Pasar Klithikan Penggaron Semarang Ditata

oleh
Semarang (Infoplus) – Lapak Pasar Klithikan Penggaron mulai dditata usai dilakukan pengundian dan relokasi pedagang. Dinas Perdagangan Kota Semarang mulai melakukan penataan dan pemetaan lapak yang akan digunakan oleh pedagang kaki lima yang direlokasi dari bantaran Sungai Banjir Kanal Timur Semarang.

Pemetaan lapak dan los dilakukan dengan pengecatan yang dilakukan petugas Dinas Perdagangan Kota Semarang di Pasar Klithikan Penggaron Semarang, Senin, sesuai ukuran sehingga pedagang tinggal menempatinya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto menjelaskan los di bagian depan Pasar Klithikan Penggaron Semarang telah diundi sehingga pedagang bisa langsung menempatinya setelah direlokasi.

“Setidaknya ada lima lokasi PKL yang tersebar di bantaran Sungai BKT Semarang, yakni PKL Rejosari, PKL Bugangan, PKL Mlatiharjo, PKL Karang Tempel, dan PKL Pandean Lamper,” katanya.

Sesuai jadwal, para PKL dari bantaran Sungai BKT harus sudah melakukan “boyongan” ke Pasar Klithikan Penggaron pada 31 Januari 2018 dengan peran serta lurah-lurah setempat.

Para lurah dilibatkan untuk mengemas acara “boyongan” yang dilakukan para PKL dari kawasan bantaran Sungai BKT ke Pasar Klithikan Penggaron yang baru selesai dibangun.

“Nanti, pihak kelurahan mau mengemas acara `boyongan` seperti apa. Secara teknis, kelurahan nanti yang akan terlibat dan mempersiapkan agenda `boyongan` PKL ke Pasar Klithikan Penggaron,” katanya.

Untuk waktu pemindahan, kata dia, memang ada tenggat waktu sekitar satu minggu hingga 7 Februari 2018 untuk memberikan kesempatan bagi PKL untuk membongkar lapaknya yang ada di bantaran Sungai BKT Semarang.

“Kami berharap para PKL berkenan membuat lapaknya masing-masing agar Pasar Klithikan Penggaron cepat ditempati dan digunakan beraktivitas. Target kami, April 2018 bantaran Sungai BKT sudah bersih dari PKL,” katanya.

Penghuni bantaran Sungai BKT yang ada di Kelurahan Tanjung Mas, Semarang, Fajar, mengatakan rencananya penghuni yang tidak memiliki usaha PKL akan ditampung di rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

“Ada 12 kelurahan yang terdampak proyek normalisasi Sungai BKT Semarang, antara lain, Kelurahan Sawah Besar, Kaligawe, Sambirejo, Pandean Lamper, Karang Tempel, Tambakrejo, dan Kemijen,” katanya. edi

Sumber : antarajateng