Target KBM Tatap Muka, Pembelajaran yang Menyenangkan

oleh
oleh

WONOSOBO – Simulasi pembelajaran tatap muka di Jateng, tidak hanya melibatkan peran guru dan siswa, orang tua pun dituntut aktif mengawasi.

Mulai dari antar jemput, hingga menyiapkan bekal makan dari rumah.

Seperti Bowo, orang tua dari siswi SMAN 2 Wonosobo itu, rela berkorban waktu mengantarkan anaknya Galuh Maeda Anggraini bersekolah.

Mengendarai motor, ia mengantar anaknya hingga depan gedung sekolah yang terletak di Kecamatan Selomerto itu.

Menurut Bowo, itu adalah upayanya menjaga keselamatan putrinya dari paparan virus Corona.

“Sebenarnya kurang mantap, wong Corona masih ada. Namun tidak apa-apa, kan kita sudah menjalankan protokol kesehatan. Anak saya wanti-wanti untuk tidak jajan, pergi pulang diantar jemput dan saya kasih hand sanitizer,” ucapnya, Kamis (10/9).

Selain itu, ia juga tidak membolehkan anaknya jajan sembarangan. Bekal pun dibawakan untuk Galuh.

“Bawa (bekal makanan) dari rumah tidak boleh jajan sembarangan. Harapan saya semoga Coronane cepet ilang, karena anak saya pengin bertemu dengan teman-temannya dan bersekolah normal lagi,” paparnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah IX Dwi Yuliati mengatakan, peran orang tua siswa penting, dalam mendukung kesuksesan simulasi tatap muka.

Bahkan, tanpa persetujuan orang tua, manajemen sekolah tidak bisa memaksakan siswa ikut simulasi belajar tatap muka.

“Syarat siswa bisa mengikuti simulasi, adalah mereka yang berasal dari zona hijau. Selain itu izin dari orang tua itu keharusan,” jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya membuat grup yang berisi manajemen sekolah dan orang tua siswa. Tujuannya, agar orang tua bisa memantau jam belajar.

“Harapannya, orang tua ikut memantau siswa agar tidak (pergi) ke mana-mana (setelah pulang sekolah),” imbuhnya.

Seorang siswa SMAN 2 Wonosobo Lazuardi Agam Perbawa mengaku senang dapat mengikuti simulasi belajar tatap muka. Ia mengatakan, pembelajaran tatap muka lebih menyenangkan ketimbang sekolah daring.

“Saya sudah dipesan oleh orang tua saya, begitu pulang sekolah harus langsung mandi bersih, supaya tak tertular virus Corona. Kalau harapannya sih, ini (belajar tatap muka) akan diteruskan dengan menggunakan protokol kesehatan yang ada,” ungkapnya.

Adapun, simulasi pembelajaran tatap muka di Kabupaten Wonosobo dilakukan ketat. Di SMKN 2 Wonosobo hanya 96 siswa yang mengikuti simulasi, dari total 1.948 siswa. Sementara itu, di SMAN 2 Wonosobo sekitar 100 siswa yang ikut simulasi dari total 1.048 siswa.

Kepala SMAN 2 Wonosobo Indah Nurhayati mengatakan, selain peran orang tua, ia juga menginstruksikan pengajar, membuat suasana pembelajaran menyenangkan.