Budi Dayanya Oke. Tapi Konsumsi Ikan Masih Rendah

oleh
oleh

BANJARNEGARA – Kabupaten Banjarnegara, dikenal sebagai gudangnya penghasil ikan tawar di Jawa Tengah.

Produksi perikanan budidaya di daerah ini juga terus meningkat. Daerah ini juga sempat mendapat juara pertama Adibakti Mina Bahari tahun 2015 untuk kategori pengembangan kawasan Minapolitan Perikanan Budidaya.

Komoditas budidaya air tawar yang menjadi unggulan di Banjarnegara antara lain Gurame, Nila, Lele, Mas, dan Patin.

Sayangnya, kondisi itu tak berbanding lurus dengan konsumsi ikan masyarakat setempat.


Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjanegara, Totok Setya Winarna mengatakan, angka konsumsi makan ikan di Banjanegara mencapai 26,46 kilogram per kapita per tahun pada tahun 2019.

“Padahal angka konsumsi makan ikan nasional tahun 2020 adalah 54,39 kilogram per kapita per tahun,” ujarnya, Selasa (22/9).

Direktur Pemasaran pada Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementan RI, Machmud P mengingatkan, salah satu kunci untuk menaikkan gizi dan mutu SDM adalah dengan makan ikan.

“Ikan kaya akan protein dan omega tiga yang dapat merangsang pertumbuhan otak untuk anak-anak kita. Oleh karena itu mari kita gemakan gerakan makan ikan atau gemarikan,” katanya.

Disebutkan, safari Gemarikan tahun ini menargetkan ibu-ibu hamil dan anak-anak yang tergejala stunting, serta gizi buruk untuk dapat menambah energi dan kalori di tengah pandemi Covid-19.

“Pastinya, gemarikan ini untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat, dengan dana yang diberikan oleh Kementerian Pertanian kepada masyarakat dan penerima manfaat,” imbuhnya.

Totok mengatakan, pada acara Kampanye Gemarikan tersebut, pihaknya mengundang penerima manfaat yang telah ditetapkan oleh Kementerian, antara lain kaum ibu dan anak atau remaja yang disebutkan di atas.

“Kami undang beberapa ibu, lansia dan anak-anak remaja yang membutuhkan, sedikitnya ada tujuh orang yang mewakili,” katanya.(jar)