Jakarta – INFOPlus. Akhir-akhir ini, fenomena bernama ‘bed rotting’ sedang populer di kalangan anak muda. ‘Bed rotting’ adalah aktivitas tidur-tiduran di tempat tidur, tetapi bukan tidur.
Dilansir dari detikEdu yang mengutip dari Psychology Today, aktivitas ‘bed rotting’ dapat diisi dengan menghabiskan waktu berjam-jam dengan bermain ponsel, makan makanan ringan, atau menonton TV seharian di atas kasur.
Berleyeh-leyeh dengan maksud malas gerak atau kerap disingkat mager adalah alasan utama tren ‘bed rotting’ hadir. Hal ini populer disebut sebagai perawatan diri atau self-care bagi gen z yang mungkin merasa jenuh dengan aktivitas keterlibatan sosial.
Mengapa Bed Rotting Mengganggu Kesehatan Mental?
Psikoterapis Amy Morin, dalam sumber yang sama menjelaskan bahwa jika ‘bed rotting’ ini dilakukan dalam dosis kecil, dapat menenangkan tubuh dan membantu meredakan stress. Namun bila dilakukan berjam-jam atau berhari-hari malah dapat mengganggu kesehatan mental dan berpotensi menimbulkan masalah baru.
Beberapa alasan mengapa “bed rotting” buruk bagi kesehatan mental adalah sebagai berikut.
- Sulit Tidur
Beraktivitas seperti nonton TV, bermain ponsel, makan, dan bekerja di atas kasur akan sangat mengganggu kualitas tidur. Hal tersebut menyebabkan kita akan terbiasa terjaga saat di kasur dan menjadi sulit tidur.
- Depresi dan Gangguan Kecemasan
Berjam-jam atau berhari-hari tidak melakukan kegiatan dan hanya tidur, dapat menyebabkan kelelahan. Tak jarang yang membuat kepala menjadi sakit dan pusing. Kondisi ini akan memicu depresi dan gangguan kecemasan karena kurangnya aktivitas.
- Masalah Kesehatan Mental
Merenung di kasur membuat kita terlalu memikirkan hal yang tidak-tidak atau overthinking. Sehingga, memperbesar risiko gangguan kesehatan mental seperti depresi, stres pasca trauma, gangguan kecemasan, gangguan makan, gejala somatik, dan gangguan penggunaan zat.
- Stres
Saat ada masalah, biasanya kita lebih memilih menghindarinya dengan bersantai di kasur sepanjang hari. Menghindari masalah bukanlah solusi, sebab tidak menyelesaikan apa-apa dan justru menyebabkan stres.
- Tidak Produktif
Menghabiskan banyak waktu di kasur membuat kita malas melakukan apa-apa. Hal ini menyebabkan kita tidak produktif dan tidak ada peningkatan dalam diri.
Bagaimana Cara Menanganinya?
Psikoterapis Amy Morin memberikan saran-saran melakukan sesuatu untuk mengisi waktu ketimbang berlama-lama di kasur.
Kurangi Penggunaan Digital
Cobalah melakukan hal-hal baru dan mulai mematikan notifikasi ponsel. Ketenangan dapat membantu menjaga kesehatan mental.
Habiskan Waktu di Alam
Cobalah untuk berjalan-jalan di alam atau ruang hijau untuk menenangkan pikiran dari hiruk pikuk masalah. Misalkan bisa dengan mendaki, piknik, atau menikmati pemandangan.
Membaca Buku
Membaca buku dan sibuk dengan diri sendiri juga dapat membuat otak menjadi istirahat dan lebih rehat.
Yoga
Melakukan yoga di waktu senggang adalah solusi yang tepat untuk lebih bercengkrama dengan tubuh dan pikiran.
Jalan-jalan
Menggerakkan tubuh dengan ke sana ke mari dapat meningkatkan hormon di dalam tubuh dan memberikan relaksasi kepada tubuh.
Family Time
Menghabiskan banyak waktu bersama keluarga dan orang-orang tersayang sangat nyaman, sehingga membuat tubuh dan pikiran lebih punya waktu berinteraksi. (ir)