10 ASN Pemkab Klaten Meninggal Kena Corona

oleh

Klaten – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten mencatat ada 10 aparatur sipil negara (ASN) yang meninggal selama pandemi virus Corona atau COVID-19 tahun 2020. ASN itu berasal dari sejumlah instansi di Pemkab Klaten.

“Sejak ada pandemi ada 10 orang ASN yang meninggal positif COVID. Dari beberapa instansi asalnya,” kata Sekda Kabupaten Klaten, Jaka Sawaldi, usai menyerahkan santunan kepada ahli waris di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (11/1/2021).

Jaka menyebut ke-10 ASN itu berasal dari kantor kecamatan, dinas pendidikan, dipermasdes, dinas kesehatan, hingga kantor Bappeda. Di tingkat dinas pendidik ada guru SD dan SMP yang meninggal kena Corona.

“Dari dinas pendidikan ada yang guru SD dan SMP. Dari Dinas Kesehatan ada yang dari tenaga di Puskesmas dan kita berikan santunan tali asih dari Korpri” sambung Jaka.

Dia menambahkan para ASN yang meninggal kena Corona itu antara lain H sekretaris kecamatan, HM dari Dinas Permasdes, AS dari Bappeda, LS dari Kantor Dinas Pendidikan dan IN kepala Puskesmas. Selain itu, ada AS dari nakes Puskesmas, SM dari nakes Puskesmas, SR guru SDN, HL guru SDN, dan MW guru SDN.

“Ke-10 orang itu telah mendahului kita semua. Atas petunjuk bupati karena para almarhum adalah anggota ASN dan Korpri maka diberikan tali asih” ucap Jaka.

Di lokasi yang sama, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan seluruh ASN Pemkab Klaten ikut berduka atas meninggalnya 10 ASN itu. Sri Mulyani menyebut para ASN yang meninggal itu telah berjuang melawan COVID-19.

“10 orang itu meninggal saat berjuang bertugas bersama Pemkab Klaten melawan COVID. Saat ini kondisi pandemi juga belum membaik sehingga tanggal 11 sampai 25 Januari diberlakukan PSBB,” jelas Mulyani pada wartawan di Pemkab Klaten.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Klaten, Wardani Sugiyanto mengatakan ada empat jajarannya meninggal. Keempat personel yang meninggal itu seorang kepala bidang (kabid) dan tiga guru.

“Satu kabid dan tiga guru. Tapi bukan karena ada pembelajaran uji coba kemarin namun meninggal karena ada penyakit penyerta,” jelas Wardani pada detikcom.

Wardani pun berharap semua pihak tetap waspada dengan virus Corona. Dia menyebut kegiatan belajar mengajar untuk sementara masih dilakukan via daring.

“Tetap daring dulu belajarnya. Penugasan juga daring dan tidak ada pengecualian sehingga apabila yang melanggar kita tegas sebab sudah ada edarannya,” ucap Wardani.

Sumber Detik